Jakarta, DogiyaiPos – Harapan Indonesia untuk berlaga di Piala Dunia 2026 masih terbuka, meski dihadapkan pada tantangan besar di kualifikasi zona Asia. Kemenangan penting diperoleh pada 25 Maret 2025 saat Indonesia mengalahkan Bahrain 1-0 di Jakarta, telah menambah tebal harapan itu.
Dengan dua laga tersisa di putaran ketiga, nasib Garuda masih bergantung pada kemenangan atas China dan Jepang, serta hasil dari pesaing utama di grup. Jika mampu lolos, ini akan menjadi sejarah bagi sepak bola Indonesia yang belum pernah mencapai ajang sebesar ini.
Padahal sejujurnya, berdasarkan rangking FIFA misalnya, Indonesia adalah negara underdog. Tidak diunggulkan. Indonesia menempati negara dengan rangking FIFA di urutan 127. Sementara lawan-lawannya di Group C Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia ini ada di 100 besar. Sebut saja misalnya, Jepang di urutan 17, Australia di rangking 24, Arab Saudi di urutan 50, China di urutan 79 dan Bahrain di urutan 36.
Apakah dengan begitu Timnas Indonesia menjadi bulan-bulanan para lawan? Tidak. Justru Indonesia mengejutkan dunia dengan keberhasilan menahan imbang negara-negara dengan sepakbola lebih maju dan bahkan berhasil mengalahkan mereka.
Peluang Indonesia: Dua Jalur Menuju Piala Dunia 2026
Indonesia saat ini tergabung dalam Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dua jalur yang bisa ditempuh untuk lolos adalah dengan menempati posisi dua besar grup atau melalui putaran keempat serta play-off antar-konfederasi.
Untuk lolos langsung, Indonesia harus memenangkan dua pertandingan terakhir melawan China dan Jepang, serta berharap Australia dan Arab Saudi gagal mendapatkan hasil maksimal. Jika Indonesia finis di posisi ketiga atau keempat, tim harus menjalani putaran keempat dengan sistem grup kecil sebelum menjalani play-off tambahan melawan tim dari konfederasi lain.
Dalam sejarahnya, Indonesia belum pernah mencapai Piala Dunia sejak keikutsertaan Hindia Belanda pada 1938. Dengan bertambahnya kuota peserta menjadi 48 tim, peluang negara-negara Asia meningkat. Namun, perjuangan di kualifikasi tetap berat, mengingat lawan-lawan di grup merupakan tim yang lebih berpengalaman di kompetisi dunia.
Rekapitulasi Perjalanan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Perjalanan Indonesia di kualifikasi ini dimulai dengan hasil imbang 1-1 melawan Arab Saudi di Jeddah pada 5 September 2024. Dalam laga tersebut, Indonesia menunjukkan ketahanan defensif yang baik meski menghadapi serangan bertubi-tubi dari tim tuan rumah. Gol penyeimbang di menit akhir membuat Garuda pulang dengan satu poin berharga.
Lima hari kemudian, Garuda kembali mendapatkan hasil imbang 0-0 saat menjamu Australia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Meskipun bermain di kandang sendiri, Indonesia gagal mencetak gol meski memiliki beberapa peluang emas.
Laga berikutnya yang berlangsung di Bahrain pada 10 Oktober 2024 berakhir dengan skor imbang 2-2. Pertandingan ini berlangsung sengit dengan kedua tim saling berbalas serangan. Hasil ini membuat Indonesia terus mengumpulkan poin, meskipun kemenangan masih sulit diraih.
Namun, di pertandingan berikutnya, Indonesia mengalami kekalahan 2-1 dari China dalam laga tandang di Qingdao Youth Football Stadium pada 15 Oktober 2024. Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi tim asuhan pelatih Shin Tae-yong, mengingat pertandingan berlangsung dengan tempo tinggi dan Indonesia sempat unggul lebih dulu sebelum kebobolan di menit-menit akhir.
Kegagalan ini semakin diperburuk oleh kekalahan telak 0-4 dari Jepang di Jakarta pada 15 November 2024. Jepang yang dikenal sebagai salah satu tim terbaik di Asia menunjukkan kelasnya dengan dominasi penuh atas Indonesia.
Meskipun begitu, kebangkitan terlihat saat Indonesia mampu menumbangkan Arab Saudi dengan skor 2-0 dalam laga kandang di Jakarta pada 19 November 2024. Kemenangan ini menghidupkan kembali asa Garuda untuk tetap bersaing.
Disini, pada Januari 2025, PSSI membuat perombakan besar. Ketua umum PSSI, Erick Tohir, mengumumkan dipecatnya pelatih Shin Tae-yong. Sebagai gantinya, PSSI mebentuk kabinet kepelatihan yang baru. Pelatih Kepala Patrick Kluivert. Asisten Pelatih, Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Pelatih Kiper Sjoerd Woudenberg. Pelatih Fisik: Quentin Jakoba. Asisten Pelatih Fisik: Sofie Imam Faizal. Fisioterapis, Leo Echteld dan Chesley ten Oever. Analis Video Jordy Kluintenberg. Developer, Bram Verbruggen dan Regi Blinker. Manajer Tim, Sumardji. Selain itu, Jordi Cruyff telah ditunjuk sebagai penasihat teknis untuk memberikan masukan strategis dan membantu pengembangan filosofi permainan tim nasional. Mayoritas anggota tim pelatih ini berasal dari Belanda, mencerminkan pendekatan baru PSSI dalam upaya meningkatkan performa Timnas Indonesia di kancah internasional.
Sayangnya, di laga berikutnya yang menjadi laga pertama Patcik Cluivert dan kabinetnya, Garuda takluk 5-1 dari Australia di Sydney pada 20 Maret 2025. Kekalahan besar ini menunjukkan celah besar di lini pertahanan Indonesia yang masih rentan terhadap serangan balik cepat. Kekalahan ini juga memuci mosi tidak percaya publik pecinta sepakbola terhadap Cluivert dan manajemen kepelatihan.
Kemenangan penting diperoleh pada 25 Maret 2025 saat Indonesia mengalahkan Bahrain 1-0 di Jakarta, menjaga asa untuk lolos ke babak berikutnya. Kini, dua pertandingan tersisa melawan China pada 5 Juni 2025 di Jakarta dan Jepang pada 10 Juni 2025 akan menjadi penentu nasib tim Merah Putih.
Piala Dunia 2026: Format Baru dan Kota Tuan Rumah
Piala Dunia 2026 akan menjadi turnamen terbesar dalam sejarah dengan jumlah peserta meningkat menjadi 48 tim. Turnamen ini akan diselenggarakan di tiga negara, yaitu Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, mulai 11 Juni hingga 19 Juli 2026. Dengan sistem baru, 48 tim akan dibagi ke dalam 12 grup yang masing-masing berisi empat tim. Dua tim teratas dari setiap grup, serta delapan tim peringkat ketiga terbaik, akan melaju ke babak 32 besar. Setelah itu, sistem gugur akan diterapkan hingga final.
Beberapa kota besar yang akan menjadi tuan rumah adalah Los Angeles, San Francisco, Seattle, Dallas, Houston, New York, dan Philadelphia di Amerika Serikat; Vancouver dan Toronto di Kanada; serta Mexico City, Monterrey, dan Guadalajara di Meksiko. Dengan bertambahnya kuota peserta, kesempatan bagi negara-negara Asia untuk lolos semakin terbuka.
Negara-negara yang Sudah Lolos ke Piala Dunia 2026
Hingga 28 Maret 2025, sudah ada tujuh negara yang dipastikan tampil di Piala Dunia 2026. Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko lolos otomatis sebagai tuan rumah. Dari Asia, Jepang dan Iran telah memastikan tempat mereka. Dari zona Oseania, Selandia Baru telah mengamankan tiketnya, sementara Argentina menjadi wakil pertama dari Amerika Selatan yang lolos.
Proses kualifikasi masih berlangsung, dan jumlah negara yang memastikan diri tampil akan terus bertambah seiring waktu. Sejumlah negara kuat dari Eropa dan Amerika Selatan diprediksi akan segera mengamankan tempat mereka.
Indonesia Harus Bertarung Sampai Akhir
Timnas Indonesia masih memiliki peluang untuk tampil di Piala Dunia 2026, tetapi harus memenangkan dua laga terakhir dan bergantung pada hasil tim lain. Jika gagal finis di dua besar, peluang lolos melalui putaran keempat dan play-off antar-konfederasi masih terbuka.
Namun, tantangan besar masih menghadang. China dan Jepang bukan lawan mudah, terutama Jepang yang saat ini menjadi salah satu tim terkuat di Asia. Dengan permainan yang lebih disiplin dan strategi yang lebih matang, Indonesia masih bisa berharap membuat kejutan.
Piala Dunia 2026 adalah target realistis bagi Indonesia, tetapi konsistensi dan strategi matang sangat diperlukan untuk menggapai impian ini. Laga melawan China dan Jepang akan menjadi ujian terakhir, dan Garuda harus bertarung habis-habisan demi mencetak sejarah baru. Jika Indonesia mampu melewati tantangan ini, bukan tidak mungkin nama Merah Putih akan berkibar di panggung sepak bola dunia untuk pertama kalinya sejak 1938. (BT/Admin)