Jakarta, DogiyaiPos — Di tengah angin panas gurun Jeddah yang menyapu tribun stadion, suara sorak-sorai suporter Indonesia menyoraki keberhasilan Timnas Indonesia U-17 dibawah asuhan Coach Nova Arianto dan tim. Pada Jumat dini hari, 11 April 2025, di Prince Abdullah Al-Faisal Stadium, Garuda Muda mengukir sejarah baru. Mereka melaju ke Piala Dunia U-17 2025. Bukan sebagai tuan rumah seperti edisi sebelumnya, tapi sebagai tim yang lolos lewat jalur kompetitif. Sebuah lompatan besar bagi sepak bola usia muda tanah air.
Namun, sebelum kisah manis ini tercipta, perjalanan mereka penuh tantangan dan kerja keras sejak awal kualifikasi.
Langkah Awal dari Kuwait: Perjuangan di Tanah Panas
Babak kualifikasi dimulai pada bulan Oktober 2024, saat Timnas Indonesia U-17 tergabung dalam Grup G bersama Australia, Kuwait (tuan rumah), dan Kepulauan Mariana Utara. Seluruh laga digelar di Al Shabab SC Stadium, Kuwait City.
23 Oktober 2024, Indonesia vs Kuwait (1-0). Di hadapan publik tuan rumah, Garuda Muda tampil disiplin dan tenang. Gol semata wayang cukup membawa tiga poin awal yang krusial.
25 Oktober 2024, Indonesia vs Kepulauan Mariana Utara (10-0). Laga ini jadi unjuk gigi. Tim bermain lepas, mencetak gol demi gol, menciptakan kemenangan telak yang membakar semangat.
27 Oktober 2024, Indonesia vs Australia (0-0). Pertandingan paling berat di fase grup. Meski gagal menang, hasil imbang tanpa kebobolan melawan raksasa Asia seperti Australia membuat Indonesia berada di posisi runner-up terbaik, dan berhak melaju ke putaran final Piala Asia U-17 2025 di Arab Saudi.
Tiga Laga, Tiga Kemenangan, Tiket ke Qatar
Putaran final dimulai awal April 2025, dan Indonesia tergabung di Grup C bersama Korea Selatan, Yaman, dan Afghanistan. Semua laga digelar di Prince Abdullah Al-Faisal Stadium, Jeddah.
4 April 2025, Indonesia vs Korea Selatan (1-0). Di atas kertas, Korsel adalah favorit. Tapi Indonesia membalik prediksi lewat permainan kolektif dan pressing ketat. Gol tunggal membawa kemenangan penuh gengsi.
7 April 2025, Indonesia vs Yaman (4-1). Pertandingan ini jadi pesta gol kedua. Lini serang tampil beringas, sementara pertahanan tetap solid. Tiga poin kembali diraih.
11 April 2025, Indonesia vs Afghanistan (2-0). Laga terakhir penentu juara grup. Dengan percaya diri, Garuda Muda menutup fase grup dengan tiga kemenangan dari tiga laga. Mereka tak hanya lolos ke perempat final, tapi otomatis mengantongi tiket ke Piala Dunia U-17 2025 di Qatar.
Regulasi Baru FIFA: Panggung Lebih Luas untuk Bintang Muda
FIFA telah menetapkan Qatar sebagai tuan rumah tetap Piala Dunia U-17 hingga 2029, menjadikannya tuan rumah edisi 2025 kali ini. Tak hanya itu, turnamen juga mengalami pembaruan format besar. Jumlah peserta naik dari 24 menjadi 48 tim. Giat ini akan diselenggarakan setiap tahun, bukan lagi dua tahun sekali. Kini, bennua Asia juga mendapatkan 9 slot, meningkat signifikan dari edisi sebelumnya yang hanya 4.
Artinya, peluang lebih terbuka, tapi persaingan juga makin ketat. Dalam format baru ini, Indonesia berhasil menembus daftar elit 48 negara terbaik di dunia U-17—dengan jalan penuh kerja keras.
Daftar Peserta Piala Dunia U-17 2025 Berdasarkan Benua dapat dirinci sebagai berikut.
AFC (Asia) ada 9 Tim, yakni Qatar (tuan rumah), Arab Saudi, Jepang, Korea Selatan, Australia, Indonesia, Iran, Uzbekistan, Irak. CAF (Afrika) ada 10 Tim yakni Nigeria, Ghana, Senegal, Mali, Mesir, Kamerun, Afrika Selatan, Pantai Gading, Maroko, Tunisia. CONCACAF (Amerika Utara & Tengah) ada 8 Tim yakni Amerika Serikat, Meksiko, Honduras, Kosta Rika, Kanada, Panama, Jamaika, El Salvador. CONMEBOL (Amerika Selatan) ada 7 Tim yakni Brasil, Argentina, Uruguay, Kolombia, Paraguay, Ekuador, Venezuela. UEFA (Eropa) ada 10 Tim yakni Spanyol, Prancis, Jerman, Inggris, Portugal, Italia, Belanda, Kroasia, Belgia, Turki. OFC (Oseania) ada 3 Tim yakni Selandia Baru, Fiji, Tahiti. (BT/Admin)